The Big O Tidak Harus Selalu Terjadi Ketika Bercinta
A
A
A
Orgasme kerap dijadikan patokan mengenai kualitas seksual. Namun, sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa orgasme tidak harus selalu ada dalam hubungan seksual.
Pasalnya, selalu orgasme saat hubungan seksual juga menyebabkan masalah. Salah satunya, pasangan yang selalu mengalami orgasme menginginkan hal yang sama setiap berhubungan seks.
Hal ini bisa menyebabkan orgasme menjadi patokan untuk mencapai kesuksesan seksual. Bahkan, jika tidak tercapai orgasme, hal ini bisa menyebabkan tekanan psikis.
"Dan jika tidak, maka Anda akan merasakannya seperti sebuah kegagalan," papar seorang penulis, Ellen Scott yang dilansir dari Metro.
Menurut para ahli, pemikiran orgasme selalu ada dalam hubungan seks disebut sebagai orgasmic imperative.
Tidak hanya berpengaruh pada kehidupan seksual, pemikiran ini juga bisa berpengaruh buruk bagi kesehatan psikologis pasangan.
Selain itu, keyakinan ini juga menyebabkan bahwa seks merupakan aktivitas orgasme yang harus dicapai.
Akibatnya, hubungan seks yang seharusnya bisa dinikmati namun akan berubah menjadi hal yang tidak menyenangkan.
Agar memiliki kehidupan seks yang berkualitas, para peneliti pun menyarankan agar lebih rileks dan tidak memikirkan orgasme saat berhubungan seksual.
Pasalnya, selalu orgasme saat hubungan seksual juga menyebabkan masalah. Salah satunya, pasangan yang selalu mengalami orgasme menginginkan hal yang sama setiap berhubungan seks.
Hal ini bisa menyebabkan orgasme menjadi patokan untuk mencapai kesuksesan seksual. Bahkan, jika tidak tercapai orgasme, hal ini bisa menyebabkan tekanan psikis.
"Dan jika tidak, maka Anda akan merasakannya seperti sebuah kegagalan," papar seorang penulis, Ellen Scott yang dilansir dari Metro.
Menurut para ahli, pemikiran orgasme selalu ada dalam hubungan seks disebut sebagai orgasmic imperative.
Tidak hanya berpengaruh pada kehidupan seksual, pemikiran ini juga bisa berpengaruh buruk bagi kesehatan psikologis pasangan.
Selain itu, keyakinan ini juga menyebabkan bahwa seks merupakan aktivitas orgasme yang harus dicapai.
Akibatnya, hubungan seks yang seharusnya bisa dinikmati namun akan berubah menjadi hal yang tidak menyenangkan.
Agar memiliki kehidupan seks yang berkualitas, para peneliti pun menyarankan agar lebih rileks dan tidak memikirkan orgasme saat berhubungan seksual.
(sbn)